Tak terasa Minggu ini sudah memasuki minggu adven yang ke-2. Minggu-minggu penantian dalam rangka memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang biasa di sebut sebagai hari Natal. Semoga semakin kita dekat dengan hari Natal kita tidak hanya sibuk menyiapan banyaknya acara di gereja baik sebagai panitia maupun sebagai pengisi acara. Jangan pula hanya sibuk memoles tampilan luar dengan memikirkan pakaian baru,sepatu baru,pohon natal baru,kue apa yang mau di sajikan untuk meranyakan Natal. Hendaklah kita tetap dengan rendah hati menyiapkan diri dengan terus merenung betapa besarnya kasih Tuhan dalam hidup kita.
Ada kutipan dari sebuah Renungan yang dapat kita jadikan bahan perenungan
"Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku dan ampunilah aku" (Mzm 25:18)
Berkobarlah di dalam hatikuO, Api yang suci.
Supaya hatiku dan ragaku menjadi suci murni.
Dan aku akan menjadi pantas untuk melihat Allah.
(Brian Moore SJ)
Berhembuslah ke dalam hatiku, ya Roh Kudus.
Supaya pikiranku menjadi kudus.
Bertindaklah, ya Roh Kudus dan terangilah.Agar pekerjaankupun menjadi kudus,
supaya aku hanya mencintai yang kudus.
Kuatkanlah aku ya Roh Kudus,
supaya aku mampu membela apa yang kudus.
Lindungi aku ya Roh Kudus.
Supaya aku menjadi kudus selalu.
(St. Agustinus)
Datanglah ya Pangeran Perdamaian.
Siramilah hatiku dengan Terang Ilahi dan usirlah
segala kegelapan yang sedang meliputi aku.
Sehingga pada hari Natal nanti, aku dapat bernyanyi dengan
para malaikat:"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya."
Semoga perenungan ini dapat menjadi berkat bagi kita semua.
GB US
Gereja Kristen Indonesia
(GKI) dapat dikatakan sebagai sebuah “gereja baru” di Indonesia sebagai
buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur.
Berdirinya GKI melewati perjalanan sejarah yang panjang,
dimulai dengan berdirinya ketiga gereja yang menyatu itu sebagai gereja
yang berdiri sendiri-sendiri. Pada tanggal 22 Februari 1934 di Jawa
Timur berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Timur. Demikian
juga, pada tanggal 24 Maret 1940 di Jawa Barat berdirilah gereja yang
kemudian disebut GKI Jawa Barat, dan pada tanggal 8 Agustus 1945 di Jawa
Tengah berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Tengah.
Awalnya, ketiga gereja ini dikenal dengan nama Tiong Hoa
Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) yaitu gereja berbahasa Hokian. Gereja THKTKH
di Jawa Tengah dan Jawa Timur didirikan oleh Zending dari Belanda
(Nederlandsche Zendings Vereeniging) sedangkan di Jawa Barat diawali
oleh penemuan sebuah Alkitab berbahasa Melayu oleh Bapak Ang Boen Swie
di tahun 1858.
Nama Gereja Kristen Indonesia sendiri mulai digunakan
pada tahun 1950. Penetapan nama ini menunjukkan kesadaran GKI untuk
dapat menjalankan misi dan panggilannya secara nasional, tidak lagi
terikat pada suku tertentu saja.
Sejak tanggal 27 Maret 1962 ketiga gereja itu memulai
upaya menggalang kebersamaan untuk mewujudkan penyatuan GKI, dalam wadah
Sinode Am GKI. Sesudah melewati perjalanan hampir tiga dekade lamanya,
pada tanggal 26 Agustus 1988 ketiga gereja tersebut diikrarkan menjadi
satu gereja.